Beranda » Artikel Blog » Dari Limbah Menjadi Seni : Shanum Ecoprint Mengubah Limbah Teh Sebagai Pewarna Alami Kain

Dari Limbah Menjadi Seni : Shanum Ecoprint Mengubah Limbah Teh Sebagai Pewarna Alami Kain

Diposting pada 27 Juni 2024 oleh Admin Shanum | Dilihat: 183 kali | Kategori:

Shanum Ecoprint & Craft memperkenalkan konsep fashion berkelanjutan dengan sentuhan kearifan lokal Kabupaten Tegal, yaitu tanaman teh. Kabupaten ini dikenal memiliki pabrik teh besar berskala nasional, sehingga Shanum Ecoprint memanfaatkan limbah teh sebagai pewarna alami dengan motif bunga melati.

Limbah pabrik teh sering kali digunakan oleh oknum sebagai bahan baku teh murah yang dijual di pinggir jalan, yang dapat membahayakan kesehatan. Limbah teh juga biasa digunakan sebagai kompos. Kami mengolah limbah teh menjadi pewarna alami atau tanin dengan teknik ecoprint yang bernilai jual tinggi, dengan harapan mengubah limbah menjadi sumber pendapatan.

Shanum Ecoprint bekerja sama dengan PT Gunung Slamat (pabrik teh di Kabupaten Tegal) untuk mengembangkan proyek terbaru, yaitu “Tea Series.” Bunga melati dipilih sebagai motif kain ecoprint karena selain digunakan sebagai aksesoris dan dekorasi, bunga melati juga merupakan bahan minyak atsiri atau pewangi teh. Di Indonesia, terdapat dua provinsi yang menjadi sentra melati, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sentra melati di Jawa Tengah berada di Kabupaten Tegal. Shanum Ecoprint memilih motif bunga melati untuk Tea Series karena bunga ini memiliki warna putih serta aroma khas yang dikenal dengan sebutan Puspa Bangsa. Branding Tea Series Shanum Ecoprint mengangkat teh dengan berbagai varian rasa untuk memudahkan ingatan, yaitu:

1. Jasmine Tea (warna alami teh dengan motif bunga melati)
2. Boba Brown Sugar Tea (warna alami teh dengan motif daun jati dan daun lanang yang digunting bulat menyerupai boba)
3. Sappan Tea (warna alami teh kombinasi kayu secang dengan taburan motif melati)
4. Butterfly Pea Tea (warna alami teh kombinasi tanin bunga telang)
5. Mango Tea (warna alami teh kombinasi tanin daun mangga)

Keuntungan Penggunaan Pewarna Alami dari Limbah Teh:

1. Ramah Lingkungan: Pewarna alami dari limbah teh tidak mengandung bahan kimia berbahaya, sehingga lebih aman bagi lingkungan dan tidak mencemari air atau tanah.

2. Sumber Daya Terbarukan: Teh adalah tanaman yang terus tumbuh dan dipanen, sehingga limbahnya pun merupakan sumber daya yang terus tersedia.

3. Pengurangan Limbah: Dengan memanfaatkan limbah teh, volume limbah yang harus dikelola dan dibuang oleh pabrik teh berkurang secara signifikan.

4. Estetika Unik: Pewarna alami dari limbah teh memberikan warna-warna yang unik dan tidak bisa diduplikasi dengan pewarna sintetis, memberikan nilai estetika tambahan pada produk akhir.

Kerjasama dengan PT. Gunung Slamat dalam memanfaatkan limbah teh sebagai pewarna alami merupakan langkah nyata menuju industri yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Inovasi ini tidak hanya menawarkan solusi terhadap masalah limbah tetapi juga membuka peluang baru dalam industri pewarnaan alami. Dengan komitmen bersama untuk terus berinovasi, masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan kini semakin dekat.

Bagikan

Dari Limbah Menjadi Seni : Shanum Ecoprint Mengubah Limbah Teh Sebagai Pewarna Alami Kain | Galeri

Komentar (0)

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Anda Mungkin Suka
Chat via Whatsapp
Shanum Ecoprint
⚫ Online
Halo, perkenalkan saya Shanum Ecoprint
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja